SYSTEM DEVELOPMENT LIFE CYCLE (SDLC)

0
1401
KMS Rembang
https://ids.ac.id/wp-content/uploads/2020/08/images-1.png

System Development Life Cycle (SDLC) adalah metodologi klasik yang digunakan untuk mengembangkan, memelihara dan menggunakan sistem informasi. Siklus hidup sistem itu sendiri merupakan metodologi, tetapi polanya lebih dipengaruhi oleh kebutuhan untuk mengembangkan sistem yang lebih cepat. Pengembangan sistem yang lebih cepat dapat dicapai dengan peningkatan siklus hidup dan penggunaan peralatan pengembangan berbasis komputer.

Apakah tujuan SDLC ?

Informasi dapat diibaratkan sebagai darah yang mengalir di dalam tubuh manusia, seperti halnya informasi di dalam sebuah perusahaan yang sangat penting untuk mendukung kelangsungan perkembangannya, sehingga terdapat alasan bahwa informasi sangat dibutuhkan bagi sebuah perusahaan.

Oleh sebab itu SDLC memiliki tiga tujuan bisnis utama:

  • Memastikan pengiriman sistem berkualitas tinggi.
  • Menyediakan kontrol manajemen yang kuat.
  • Maksimalkan produktivitas.

SDLC memiliki fungsi sebagaimana berikut :

  • Mengidentifikasikan masalah-masalah dari user
  • Menyatakan secara spesifik sasaran yang harus dicapai untuk memenuhi kebutuhan user
  • Memilih alternatif-alternatif metode pemecahan masalah
  • Merencanakan dan menerapkan rancangan sistemnya sesuai dengan permintaan user

Secara umum tahap-tahap dalam System Development Life Cycle (SDLC) terbagi dalam beberapa tahap yaitu Planning, Analysis, Design, Implementation dan Operation and Support. Jika SDLC sudah berjalan pada sebuah sistem kerja, maka akan menghasilkan manfaat berikut :

  1. Perfomance (kinerja)
    Peningkatan terhadap kinerja system yang baru menjadi lebih efektif. Kinerja dapat diukur dari throughput (jumlah dari pekerjaan yang dapat dilakukan suatu saat tertentu) dan response time (rata-rata waktu yang tertunda diantara dua transaksi).
  2. Information
    Peningkatan kualitas informasi yang didapatkan
  3. Ekonomis
    Peningkatan terhadap manfaat-manfaat, keuntungan-keuntungan atau penurunan-penurunan biaya yang terjadi.
  4. Efisiensi
    Peningkatan terhadap efisiensi operasi. Efisiensi dapat diukur dari outputnya dibagi dengan inputnya.
  5. Servis (pelayanan)
    Peningkatan terhadap pelayanan yang diberikan oleh system.

  • Kadir, Abdul, Pengenalan Sistem Informasi, ANDI Offset, Yogyakarta, 2006.
  • Mulyanto, Agus. Sistem Informasi : konsep dan aplikasinya.Pustaka Pelajar.2009